• OUT NOW 1st ALBUM DEBUT

    Dirilis sebuah album penuh gilas, lebih orisinal dan nikmat untuk berkendara/piknik/dimana saja.

  • WORK HARD MOSH HARD

    Mari Jong kita bersenang-senang. Bisa lihat di halaman: Panggung untuk melihat kapan saja kita bisa bersama bersenang-senang setelah semingguan lelah bekerja!! Follow twitter: @Bankeray. #WHMH

2013-12-14

[Review] Rise Eastern United gig di Gor Mini, Karanganyar

Rise Eastern United : Akhirnya Gerbang Timur itu Kembali Terbuka dengan Gagah



Siapa bilang local hero tak lagi bertaji? Siapa bilang gigs tanpa bintang tamu mentereng pasti akan sepi? Semua mitos itu tertepis tatkala gerbang timur itu kembali terbuka dengan gagahnya. Tak kurang 400an pecinta bising berkumpul untuk berpesta di acara satu ini.

Jam sudah menunjukkan angka dua, ketika dari dalam gedung mulai terdengar raungan-raungan gitar dari crew yang sedang prepare. Beberapa panitia masih terlihat sibuk berkoordinasi antara satu dengan yang lain. Lapak-lapak merch yang akan berjualan juga mulai berbenah diri sedang saya sendiri masih terlarut dalam kesibukan untuk mempersiapkan segala sesuatu yang masih kurang.

Lewat tiga puluh menit ada intruksi dari atas panggung agar semua panitia berkumpul untuk briefing sebentar guna pelaksaaan acara, pos-pos yang masih kosong segera di isi agar segala sesuatu siap dan acara berjalan dengan lancar. Ya itu adalah sekelumit  kesibukan di gedung “Nyi Ageng Karang” Karanganyar, ada satu hajatan besar milik komunitas musik di Karanganyar yaitu Eastern Gate.

Gelaran yang bertajuk “RiseEastern United” menampilkan total 13  local hero, minus satu band dari yang direncanakan karena Bankeray salah satu dedengkot thrash metal Karanganyar tidak bisa hadir karena harus mengisi di stage road to Bandung Berisik di Jakcloth, sebuah kebanggaan ketika band Karanganyar mampu tampil diacara sekelas itu. But no problem this show must go on.

 Pukul 15.00  tepat terdengar MC mulai memanggil band pertama agar segera prepare diatas panggung, mendapat kesempatan pertama mereka adalah Umat Biadab band slaming deathmetal yang cukup lama mati suri. Tapi karena sesuatu hal sampai akhirnya mereka memutuskan batal tampil, cukup disayangkan. Band yang mendapat kesempatan berikutnya adalah Goodbye Chika - trio skate punk asal Karanganyar ini membawakan beberapa nomor lagu andalan, bermain cukup rapi walaupun gedung masih terlihat sepi oleh penonton.

Kemudian ada satu band ajaib yang naik keatas panggung entah apa namanya band ini berisi pentolan -pentolan band perwakilan dari Karanganyar Rebelcrew sebagai pengganti Umat Biadab yang batal tampil. Diisi oleh Lopok vokalis dari Polymath, Angga drumer dari Spilss Onanism, dan juga Agus dari Umat Biadab, mereka memainkan nada-nada slam yang diiringi oleh karakter vokal metalcore. Beberapa crowd mulai terlarut dalam beat yang mereka mainkan. Setelah itu ada Glory Of Arupadatu - band hardcore asal Karanganyar mereka cukup mampu memanaskan suasana dalam GOR.


Band selanjutnya anak ajaib dari skena punk kota Karanganyar mereka adalah Jembatan Setan, penampilan mereka mendadak karena sebenarnya tidak direncanakan untuk main. Walaupun begitu mereka bermain cukup rapi dengan ciri khas Panji - vokalis yang cukup berkarakter. Turun panggung MC memanggil Termitte, anak hilang dari skena metalcore kota Karanganyar tampil memanaskan panggung. Menyusul berikutnya ada Perjaka Amatir - penganut sekte melodic punk dari Karanganyar yang di gawangi oleh Pudja, Tempe dan juga Mu’am bermain layaknya perjaka-perjaka yang siap memikat para gadis - hahaha.

Lalu setelah itu ada Taring - band grindcore asal barat kota Karanganyar tepatnya Jaten. Band yang dimotori oleh personil-personil yang bisa dibilang cukup mapan ini memukau penonton dengan beat-beat sarkas super cepat ala Noxa. Pukul 17.30 tepat Taring menutup sesi pertama gigs “Rise Eastern United”, break magrib untuk memberi kesempatan para penonton beribadah atau sekedar beristirahat sembari menikmati beberapa lapak makanan yang telah sedari sore menata dagangan, atau sekedar melihat-lihat beberapa merch milik rockshop-rockshop yang “ngelapak” di acara ini. Venue yang cukup memadai membuat lapak-lapak ini berjajar rapi dengan tempat yang lumayan nyaman.
***
Sehabis break MC mulai memanggil nama Problem Overstay - jagoan deathmetal milik Eastern Gate ini  mendapat kesempatan untuk membuka sesi kedua setelah break, dengan karakter vocal yang cukup matang dan juga riff-riff gitar kejam band satu ini berhasil membangkitkan gairah crowd yang sempat turun setelah break.
Usai Problem Overstay, tiba-tiba atmosfir dalam gedung mendadak horror, lampu gedung sengaja dimatikan oleh panitia, sampling suara mengerikan mulai terdengar, ya kini giliran Lelembut - band black metal senior asal kota Karanganyar mulai prepare.


Tiga lagu berhasil mereka bawakan dan membuat crowd seolah terhipnotis untuk tak berhenti berheadbang mengikuti irama-irama khas black metal yang mereka bawakan. Malam ini mereka benar-benar menunjukkan kualitasnya sebagai band senior. Mungkin ini juga harus diperhatikan oleh para pecinta black metal dimana atmospheric neraka semacam ini bisa tercipta dengan kualitas dalam perfoma musik yang dibawakan tanpa harus melakukan ritual neko-neko diatas panggung.

Usai Lelembut, MC mulai memanggil kuartet pengusung genre deathmetal asal Karanganyar mereka adalah Burning Angel, band yang cukup lama tak terdengar gaungnya ini muncul dengan membawa kejutan dengan mengumumkan pergantian nama menjadi Rudra. Tema mitologi pewayangan, raungan gitar dari Doni sang gitaris dan juga ketukan-ketukan drum rapat dari Aviv di divisi drum menjadi ciri band satu ini. Ada beberapa lagu yang terdengar sangat Behemoth sekali, terlihat jelas mereka mencoba mengarahkan musik mereka kearah blackened deathmetal. Dilagu terakhir mereka sempat melakukan featuring dengan salah satu vokalis berbakat dari timur Karanganyar yaitu Andy dari band slamming - Rotting Cadaver yang kemudian menutup aksi mereka di panggung itu. 


Setelah Rudra kini giliran trio punk rock senior putra daerah. Apalagi kalau bukan Oh Betapa Indahnya, gaya panggung slengekan milik band satu ini berhasil membuat tenaga penonton kembali terkuras dalam ritual pogo dancing.

Mendekati penghujung acara kini giliran dari Midi Brother, grup musik yang mengusung genre hip-hop dipadukan dengan irama dangdut, rima-rima yang mereka bawakan mengingatkan kita pada dedengkot javanese hip-hop asal jogja yaitu Rotra ataupun Jahanam. Usai penonton digoyang oleh Midi Brother kini giliran Gendar Pecel, band pamungkas  yang mendapat kesempatan untuk menutup gelaran gigs hari ini.

Aksi panggung dan juga kostum yang mereka kenakan membuat antusias crowd menjadi luar biasa, terlihat sekali para pengunjung yang kebanyakan  masih berusia belia ini memang menunggu penampilan band yang satu ini. Nomor-nomor lagu andalan dari band yang awalnya hanya iseng-iseng ini berhasil dibawakan dengan penuh energi hingga lagu terakhir.
***
Pukul 20.30 WIB, MC menutup acara, penonton mulai berbondong keluar dengan tertib dari dalam gedung yang berkapasitas sekitar 700-an orang ini. Sebagai evaluasi penyelenggaraan gigs satu ini terbilang cukup berhasil, dengan keseluruhan band pengisi adalah local hero, tak ada guestar, tak ada yang di spesialkan semua sama rata. Dengan set panggung ragging dan set backdrop yang selalu berganti di tiap band bisa dibilang cukup megah untuk skala gigs lokal.


Berhasil menyedot sekitar 400-an massa walapun sempat diguyur hujan yang cukup lebat. Kerjasama yang baik dari pihak kepolisian yang turut mengamankan dari awal hingga selesai acara menimbulkan sinergi positif yang semoga kedepan bisa semakin terjaga dengan baik. Juga kerja sama dari penonton yang menjaga ketertiban acara hingga tak ada gesekan yang menimbulkan perkelahian.

Penataan lapak-lapak merch dan juga makanan yang tertata rapi yang ini juga ditunjang oleh pemilihan venue yang memadai. Walaupun masih banyak yang perlu di perbaiki gelaran kali ini pantas untuk diacungi jempol, ketika komunitas lokal bisa mengkoordinir acara sekeren ini. Juga menunjukkan tanpa harus tergantung pada bintang tamu mentereng dari luar kota local hero pun cukup bertaji untuk membuat pesta menjadi menyenangkan. [loserkid]


  • Follow The Jong.

    Alta Karka as vocal
    Izman Sebastian as guitar
    Hendra Pete as guitar
    Yhousef Maleis as bass
    Dhany Faizal as drumm
  • Blog Archive