Edisi : Senin, 27 April 2009 , Hal.12
23 Grup band metal beraksi panaskan Master of Music
Aliran musik cadas yang diusung oleh 23 grup band metal asal Soloraya hingga Jakarta dan Bandung menggebrak panggung parade Master of Music bertajuk Rise Fastern III, di GOR Mini Karanganyar, Minggu (26/4).
Agenda yang digagas Komunitas Musik Ekstrim Lawu God itu dipenuhi ratusan penggemar yang berdandan gaya punk rock dan berpakaian serba hitam. Mereka tampak menikmati sajian musik kegemaran mereka tersebut.
Di pertengahan even itu, grup band deathrash, Bankeray menyumbangkan empat buah lagu karya mereka yang berjudul Sampah Bumi, Menginjak Taring Neraka, Putra Setan, dan John The Bronx Speed Kill Cover. Grup band asal Karanganyar tersebut sukses menghipnotis penonton dengan tampilan musikalitas cadas yang khas dari mereka.
Bankeray yang digawangi Alta (vokal), Izman (gitar), Rois (gitar), Anton (bass), serta Wido (drum) tidak menyia-siakan momentum yang jarang digelar di Karanganyar tersebut. Mereka memberikan totalitas bermusik dengan maksimal untuk memuaskan para penonton. Buktinya, beberapa penonton tak rela melihat Bankeray dari jarak yang jauh, maka mereka pun menyerbu ke bibir panggung konser. Terlebih Alta yang mengawali interaksi dengan penonton cukup mengundang perhatian. Penampilan Alta yang didukung pentolan Bankeray lainnya spontan semakin memanaskan Master of Music.
Seusai turun panggung, beberapa personel Bankeray mengaku sangat puas melihat antusias dari para penggemar musik metal. Sambutan yang mereka nilai lebih dari cukup, mampu membangkitkan gairah aliran musik yang mereka usung selama beberapa tahun lalu itu
”Meski tidak semua masyarakat cocok dengan gaya musik seperti ini, tapi beberapa grup band metal sudah mulai banyak mengalami perkembangan. Kami pun sudah mulai mamasuki tahap recording untuk menggubah album indie,” terang Alta kepada Espos.
Pernyataan serupa juga diakui salah satu koordinator acara dari Lawu God, Windy. Setelah vakum hampir sembilan tahun lamanya, agenda musik beraliran metal serta hard core berhasil digelar kembali di Karanganyar.
”Yang tampil di Master of Music sekitar 10 grup band asli dari Karanganyar. Selain mereka ada pula yang datang dari Jakarta, Siksa Kubur dan Absolute Zero asal Bandung. Dan jumlah keseluruhan ada 23 grup band,” jelas Windy. - Oleh : m74
Bankeray CD and Merchandise Click here!!
Follow Us on Twitter: @Bankeray
23 Grup band metal beraksi panaskan Master of Music
Aliran musik cadas yang diusung oleh 23 grup band metal asal Soloraya hingga Jakarta dan Bandung menggebrak panggung parade Master of Music bertajuk Rise Fastern III, di GOR Mini Karanganyar, Minggu (26/4).
Agenda yang digagas Komunitas Musik Ekstrim Lawu God itu dipenuhi ratusan penggemar yang berdandan gaya punk rock dan berpakaian serba hitam. Mereka tampak menikmati sajian musik kegemaran mereka tersebut.
Di pertengahan even itu, grup band deathrash, Bankeray menyumbangkan empat buah lagu karya mereka yang berjudul Sampah Bumi, Menginjak Taring Neraka, Putra Setan, dan John The Bronx Speed Kill Cover. Grup band asal Karanganyar tersebut sukses menghipnotis penonton dengan tampilan musikalitas cadas yang khas dari mereka.
Bankeray yang digawangi Alta (vokal), Izman (gitar), Rois (gitar), Anton (bass), serta Wido (drum) tidak menyia-siakan momentum yang jarang digelar di Karanganyar tersebut. Mereka memberikan totalitas bermusik dengan maksimal untuk memuaskan para penonton. Buktinya, beberapa penonton tak rela melihat Bankeray dari jarak yang jauh, maka mereka pun menyerbu ke bibir panggung konser. Terlebih Alta yang mengawali interaksi dengan penonton cukup mengundang perhatian. Penampilan Alta yang didukung pentolan Bankeray lainnya spontan semakin memanaskan Master of Music.
Seusai turun panggung, beberapa personel Bankeray mengaku sangat puas melihat antusias dari para penggemar musik metal. Sambutan yang mereka nilai lebih dari cukup, mampu membangkitkan gairah aliran musik yang mereka usung selama beberapa tahun lalu itu
”Meski tidak semua masyarakat cocok dengan gaya musik seperti ini, tapi beberapa grup band metal sudah mulai banyak mengalami perkembangan. Kami pun sudah mulai mamasuki tahap recording untuk menggubah album indie,” terang Alta kepada Espos.
Pernyataan serupa juga diakui salah satu koordinator acara dari Lawu God, Windy. Setelah vakum hampir sembilan tahun lamanya, agenda musik beraliran metal serta hard core berhasil digelar kembali di Karanganyar.
”Yang tampil di Master of Music sekitar 10 grup band asli dari Karanganyar. Selain mereka ada pula yang datang dari Jakarta, Siksa Kubur dan Absolute Zero asal Bandung. Dan jumlah keseluruhan ada 23 grup band,” jelas Windy. - Oleh : m74
Bankeray CD and Merchandise Click here!!
Follow Us on Twitter: @Bankeray