Antonimius (Bass) & Johny Lepek |
Dimas, seorang mantan drummer dari band death metal lawas, kawak, bernama Jagal. Pernah melanglang buana di beberapa band sebelumnya, dan saat ini selain di band Akustiknya dan Grindcorenya "Vaginal Mutilation", dia mau dengan sungguh rela hati membantu kami, Bankeray untuk meriuhkan dan membuat ribut dari sektor belakang. Kamis malam itu bukan malam pertama dia melakukan aksi panggungnya bersama kami. Setelah sebelumnya di tanggal 16 Januari lalu, dia juga ikut "gedubrang gedubreng" bareng kami di Tawangmangu. Sebuah daerah di atas/timur Karanganyar, tempat yang sejuk nan asri dalam sebuah acara rilisan salah satu studio musik disana.
Ada beberapa kekhawatiran, memang itu sempat ada dalam benak kami setelah keluarnya Arko Putut dari band ini. Kami hanya memiliki waktu kurang dari satu bulan untuk mempersiapkan Dimas sebagai pengganti dari Arko. Semuanya serba mendadak, namun beruntung ternyata Dimas sering mendengarkan lagu kami di EP "Jalur Tengkorak" sehingga ada beberapa lagu yang sudah dia hafal partnya. Dan setelah itu kami coba latihan di Studio dalam waktu yang kurang sebulan itu kami berani untuk memainkan Dimas di AUB, Solo pada Kamis malam itu.
Ada 4 track yang sudah kami siapkan di acara tersebut, sebuah acara dengan judul "Rezume: Slamming Penetration Tour 2012" yang ditempatkan di venue Auditorium AUB, Solo. Standard untuk acara-acara yang biasa diadakan disini. Waktu menunjuk pukul 08.00 an, molor dari rundown yang seharusnya pukul 07.30 yang disebabkan oleh banyak hal sebelumnya, dan bukan berasal dari kami. Namun semua itu tak terlalu menjadi masalah buat kami, Saya sudah cukup fit setelah sebelumnya sempatkan diri untuk rehat, karena hari itu saya merangkap menjadi MC. Dan teman-teman lain sudah cukup siap dengan alat-alatnya, mulai bersiap-siap. Dan sementara itu, Dimas nampak gugup, mungkin karena ini adalah acara pertamanya bersama kami dengan skala yang lumayan.
Kami berlima sudah siap, Anton dengan bass&efeknya di barat, stand mic dia hadapi, lalu Hanung dengan wig'nya yang membuatnya agak berbeda benar malam itu, benar-benar awal konyol di sektor depan. Konon itu adalah bentuk totalitas Hanung sebagai sosok Jeki Berandal dalam melakoni perannya. Sementara Izman masih sama, dia berada di sisi timur masih dan saya agak konyol juga dengan topi terbalik sebelum insiden kacamata konyol, meski malam itu bersih dari alkohol. Dimas sudah mempersiapkan kipas angin yang dibawanya dari rumah yang ditaruh di belakang, sengaja disiapkan biar ketika main dia tidak terlalu kepanasan suhu ruangan dan atmosfer malam itu.
Jrennggg...gitar Izman mulai menyengat, Saya masuk lewat timur lalu naik dan mengajak crowd untuk moshing dengan lagu pertama: Intifada. Tidak ada yang meleset, pas dengan kadar yang seharusnya, sound pula lumayan malam itu, dibantu oleh Bun-Bun dari Patra 134 tempat kami latihan. Nampak lancar di lagu pertama, saya mulai menikmatinya. Izman sangat menggergaji malam itu.
Lanjut lagu kedua, saya merasa beda benar malam itu, berbeda untuk diri saya kemudian track kedua "Kyai Sorbandoreng", saya tidak banyak cakap malam itu, tahu betul durasi sangat mepet. Langsung tancap diawali Izman kembali, di pertengahan lagu, seseorang menawarkan kacamata putih konyol khas orang-orang "alay". Ah, tanpa pikir panjang saya pakai, untuk malam yang penuh kekonyolan nan merdeka itu. Biar saja orang berkata apa, namun saya lihat orang-orang nampaknya senang saya memakainya. "Alay..alay.." hey ada teman yang melontarkan sinis ke arah saya, mungkin maksudnya bercanda. Haha..dan dengan spontan juga saya balas.. "Alay ndiasmu.." saya mulai melepasnya saja. Padahal asyik dengan kacamata itu, nampak kerumunan sungguh gempita gelapnya. Hahaha..mungkin karena kacanya yang hitam. Itu adalah hal paling konyol setelah Hanung dengan pedenya juga memakai wig menunjukkan totalithrashnya.
Setelah asyik menggila dengan hal-hal itu tadi, langsung tanpa kelakar track ketiga digilas, Jalur Tengkorak. Penonton bersemangat, ikut berteriak bersama kala kata "Jalur.." baru saja disebutkan. Aduh, senang betul melihat semangat mereka yang telah terbakar masih banyak benar dan masih ingin digilas. Yak, di reff-nya turun ke barikade sajalah saya, todongkan mic ke teman-teman, saya ajak nyanyi bareng di bagian reff. Meskipun saya kurang berani untuk naik ke atas barikade seperti teman-teman hardcore semacam Spirit Of Life, Facedown, Km09, mereka liar. :D
Eih, eih..dari belakang tiba-tiba nampak sesosok anak Punk naik, menyabet mic dan ikut bersorak "Jalur Tengkorak pacu emosi setorkan nyawa, Jalur Tengkorak selaksa setan ikut tertawa.." begitulah beberapa penggal lirik di reff yang juga turut disoraikan oleh Joni Lepek tadi. Edyan bener ini anak, kami bertiga, Saya, Anton dan Lepek dengan satu Mic lantas Yoga dan Kipli di barat dengan mic kedua yang tertempel di stand mic. Anton sengaja pindah ke tengah, hal yang selalu kami lakukan ketika bermain, blocking. Sayang, kami tidak punya handycam, pinjaman juga tidak ada. Hanya dokumentasi foto saja yang ada. Ah tidak apa-apa, sebetulnya momen malam itu sangatlah menyenangkan. Sama seperti band-band lainnya yang merasakan sama, dan tentunya para penonton pada umumnya.
Acara "Rezume: Slamming Penetration Tour 2012" malam itu menghadirkan belasan band salah satunya Rezume, yang melakukan tour se-Jawa setelah sebelumnya bermain di Batang dan esoknya harus ke Magelang. Lalu Lelembut pas dengan suasana malam Jum'at itu, Spirit Of Life dengan pengumuman bahwa drummernya Bacil Thesick yang akan menikah kemarin minggu, yak selamat ya Mas!!, Burning Angel dengan pewayangannya, dua simbol antara Kresna dan Kumbakarna, Facedown hardcore beatdown yang benar-benar mantab edyan, KM09 tak kalah hebatnya, Sisi Selatan sang jagoan dari Wonogiri, Vengeance yang lama tidak keluar, namun sebelumnya bermain di Eastern Gate Death Fest akhir Januari lalu, Take and Awake dengan mas Udin yang berulang tahun dan membagikan kerupuk rambak ke penonton plus sticker band, itu adalah salah satu hal paling Grind menurut saya daripada kondom yang tentu lebih mahal dan kurang berguna, terutama buat saya. Hehehe, Salahudin Al Ayubi tampil dengan rapi sekali membagikan demo CD'nya, Rafflesia gothic metal di awal acara dengan sangat mengesankan tampil bersama dua vokalis wanitanya, Rawhide yang sempat terlambat karena jarak rumah yang jauh, mereka adalah band metalcore asal Sragen yang bermain di awal acara. Lama tidak melihat band-band dari Sragen seperti ini setelah kepergian Mas Poong dari Ali Jamil, lalu juga ada Polymath, band metalcore yang kebetulan gitarisnya adalah adik kandung dari Izman, gitaris Bankeray yang sore itu mereka ternyata memainkan satu lagu kami yang berjudul "Hegemoni Bumi" yang baru kami mainkan satu kali di tempat yang sama dan akhirnya oleh Polymath diminta untuk dibawakan, bahkan silahkan dimiliki saja sebagai hadiah..hahaa. Dan kami sendiri, Bankeray.
Dan di lagu terakhir, kami ingin sesuatu yang special di malam Jum'at yang konon katanya seram. Berhubung malam Jum'at, dan banyak kimcil yang hadir malam itu, "Putrasetan" kami mainkan di akhir. Sengaja! biar memperseram suasana. Dimas masih cukup kuat, dan fit bener anak itu untuk kali pertama. Meski setelahnya dia bilang sangat kecapekan..haha. Yak, tanpa basa-basi betul malam itu, biasanya 2 lagu kami rehat sebentar tebar omong kosong atau sapa menyapa, kalau untuk malam itu betul-betul langsung pacu karena durasi waktu. Mau tak mau stamina kami kuras habis-habisan.
Penonton lumayan menikmati akhir dari pertunjukan kami yang apa-adanya dan konyol namun beda itu..hahaha. Yasudahlah, dan yang paling parah adalah ketika tahu bahwa air mineral habis malam itu. Kerongkongan kering karena saya tidak growl, dan akhirnya bisa lebih rock n roll. Seperti apa yang direkomendasikan dari Bapak Kusworo dari Holyflesh yang memberi masukan kepada saya untuk tidak melakukan growl, meski malam itu sudah bisa saya praktekkan namun agak cempreng..haha.
Hanung nampaknya sudah menikmati totalitasnya, Izman sudah cukup dengan kegantengannya (huekk) lalu Anton tetap ganas dengan mukanya dan Dimas adalah nyawa baru disini. Well, semoga kelak ada crowd yang lebih liar dan menggerilya lebih dari malam itu. Dan lebih banyak nyali untuk lebih liar...
Foto-foto diambil oleh Satriya, dan beberapa foto ada di halaman ini: http://fb.me/Bankeray // Follow twitter kami: @Bankeray